Sabtu, 12 Desember 2009

HISTORY


.Louis Vuitton adalah seorang perancang Perancis yang paling terkenal dengan barang-barang berbahan kulit yang dijualnya. Barang-barang tersebut dijual dengan merek yang sama dengan namanya. Vuitton mulai memproduksi bagasi di Paris pada tahun 1854, dan sejak saat itu perusahaannya menjadi pembuat barang-barang mewah yang terkenal. Vuitton meninggal pada tanggal 27 Februari 1982, namun tas Vuitton dan leathergoods (produk kulit) buatan perusahaannya masih adalah tanda kebesaran di seluruh dunia. Nama Louis Vuitton sendiri banyak diasumsikan sebagai barang atau tas yang dibuat dari bahan yang berkualitas tinggi. Sedangkan bahan yang digunakan adalah bahan sederhana namun hasilnya adalah barang yang mewah, dan itu membuat Louis Vuitton selalu menjadi trendsetter. Louis Vuitton selalu menggembangkan ide-ide untuk menciptakan produk-produk yang mewah. Karena hanya itu yang bisa menjadi nilai jual sebuah merek. Untuk menghindari peniruan, George Vuitton, putra Louis Vuitton, membayangkan sebuah image yang tidak bisa terpisah dari merek Louis Vuitton. Tahun 1896, dia menggambar bulatan berisi bunga berkelopak empat warna negatif. Lalu, bintang bersudut empat warna positif dan negatif. Untuk menghormati sang ayah, George menambahkan inisial LV di antara bulatan bunga dan bintang tadi. Lahirlah sebuah komposisi yang kemudian disebut Monogram dan menjadi ikon Louis Vuitton. Monogram itu lalu mengilhami berbagai merek ternama di dunia dengan memakai logo sebagai motif dekoratif dan penanda identitas pada produk mereka. Tahun 1997, monogram berubah muda dan baru. Dimulai dari memoles monogram klasik paduan ekru dan kopi menjadi monogram vernis dalam warna pastel berkilau.Langkah ini merupakan salah satu bentuk inovasi dari Louis Vuitton untuk dapat tetap mempertahankan citranya sebagai produk yang bergengsi di benak customernya. Dengan inovasi, sebuah brand membuat calon pembeli jatuh cinta. Setelah itu, citra brand akan menancapkan cinta dengan kuat di hati pembeli, sehingga pembeli tak akan pindah ke lain hati. Selain itu, dalam sejarah berdirinya brand ini hingga sekarang, tak pernah sekalipun salah satu butiknya mengadakan sale atau obral. Ini menguatkan citra Louis Vuitton sebagai wujud investasi dan kemewahan. Prinsip mereka, kemewahan tidak diobral. Citra inilah yang menyebabkan Louis Vuitton tak pernah turun pamor dalam dunia fashion disamping kualitas produk fashion dan asesorinya yang brilian.